Custom Search
"Tunjukilah kami jalan yang lurus ... " (Al Fatihah 6)
Sabda Isa kepadanya, "Akulah jalan Yang Lurus ... " (Injil, Rasul Yahya 14:6)

Jumat, 01 Juli 2016

MARYAM BUNDA ISA BUKAN PUTRI IMRAN


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

KELUARGA IMRAN
MARYAM BUNDA ISA BUKAN PUTRI IMRAN.
Karena disebut Putri Imran, maka Alquran telah salah alamat tentang Maryam bunda Yesus.
Persoalannya bukan karena disebut adik perempuan Harun, tapi karena disebut dengan sangat Jelas bahwa Maryam adalah Putri Imran.
Jelas sekali, Maryam Bunda Yesus bukan putri Imran.
-------------
Tulisan ini dibangun dari diskusi dengan Halimi, seorang Spd, yang sering menuliskan fikirannya di FB.
Halimi berada dipihak mempertahankan bahwa Alkuran tidak salah orang, tidak salah sejarah tentang Maryam bunda Isa.
Saya berada dipihak yang menunjukkan terdapat kesalahan yang mendasar dengan bukti kuat yang menunjukkan bahwa Isa Almasih sebetulnya hanya tokoh fiktif yang diada adakan saja.
Beberapa logis bahwa Isa ini tokoh fiktif (tokoh Numpang lewat) adalah : Isa tidak punya ajaran dlm Alquran dan Ibunya disebut Putri Imran yang hidup di jaman Exodus padahal Isa lahir jaman Masehi.
Dibawah ini saya akan menunjukkan bukti-bukti yang kuat Bahwa Maryam bunda Isa Alquran adalah Maryam yang hidup dijaman Exodus (jaman Israel hidup dalam pembuangan di Mesir).
Berikut dibawah ini adalah fakta fakta tersebut dan kita mulai dari ayat ini..,
“Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia. (Keluarga Imran 3:42)
-------------
Catatan :
Perhatikan Judul Suratnya - Keluarga Imran. Perhatikan kata KELUARGA IMRAN, artinya Imran dan anggota K E L U A R G A nya dijadikan sebuah Surah dlm Alquran)
-------------
Pertanyaan :
Siapakah IMRAN ini sehingga layak dijadikan sebagai Judul sebuah Surah dalam Alquran?
Siapakah anggota KELUARGA Imran ?
Simak ini :
1. Alkuran berkata bhw Imran punya anak perempuan bernama Maryam. Surat Ali Imran ayat 36
(Alkitab juga berkata bahwa Imran punya anak bernama Maryam. Berarti 2 kitab berbeda memberikan keterangan yang sama.
2. Alkuran berkata bhw Maryam punya saudara laki laki namanya Harun. (QS 19:28) - artinya Harun adalah anak Imran. Alkitab juga berkata bahwa Maryam punya saudara laki laki bernama Harun. Alkita berkata bahwa Maryam dan Harun adalah anak anak Imran.
Berarti 2 kitab berbeda memberikan keterangan yang sama.
3. Alquran berkata bahwa Musa dan Harun adalah satu keluarga QS 24;248 - artinya Musa juga adalah anak Imran - dan Alkitab juga berkata demikian. Berarti 2 kitab berbeda memberikan keterangan yang sama.
4. Dari point 1 sd 3, Alquran mengatakan bahwa Imran punya 3 anak : Maryam, Harun dan Musa. Alkitab juga berkata demikian. Berarti 2 kitab berbeda berkata hal yang sama.
--------------
Dalam hal Imran dan Keluarganya pernyataan Alquran sudah sesuai dengan Alkitab. Klop 100%
KENAPA NAM IMRAN DIJADIKAN SURAT DALAM ALQURAN?
Dapat dimaklumi kenapa nama Imran layak dijadikan sebuah Surah dalam Alquran. Jawabnya karena Imran memang figur penting. Bisa dimaklumi ketika Alkuran mesejajarkannya dengan Adam, Nuh dan Ibrahim (QS 3:33). Imran adalah ayah dari 3 nabi Israel. Maryam, Harun dan Musa.
----------------
Dalam Hal Imran dan Keluarganya, Alquran bersesuaian dengan Alkitab. Klop 100%
Tapi,
Dari point 1 - 4 diatas sudah sangat cukup bukti bahwa Alquran TERBUKTI SALAH tentang status Maryam sang bunda Isa.
Maryam bunda Yesus bukan Maryam Putri Imran.
Diulang sekali lagi. MARYAM BUNDA YESUS yang disebut dalam Alkitab BUKAN PUTRI IMRAN yang hidup dijaman Exodus itu.
----------
Apakah bukti ini masih kurang, Halimi?
Alquran dengan Jelas berkata bahwa Maryam bunda Yesus adalah Putri Imran.
Apakah ada dalam Alkitab satu
individu lain bernama Amran dengan anak bernama Maryam yang layak disejajarkan dengan Adam, Nuh dan Ibrahim? QS 3:33
---------------------
Bila tidak ada, maka sudah jelas Alquran memang telah salah.
SALAH.
SAKSI PALSU
ISA TOKOH FIKTIF
---------------------


Sabtu, 01 Agustus 2015

Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

Gereja Larang Idul Fitri di Tolikara Papua Ternyata Rekayasa PKS Piyungan

Tanda-tanda hoax
  1. Paido itu kenyataannya BUKAN nama distrik, melainkan nama desa di Distrik/ Kecamatan Umagi, Itu pun bukan nama resmi, nama resmi Desanya adalah Desa Pagongga. Kesalahan ini menandakan pembuat hoax ini tidak tahu kondisi lapangan di Tolikara. Nampaknya, pembuat surat ini bukan orang Papua atau bukan orang yang tinggal di Papua dan tidak mengenal kondisi demografis dan geografis Papua.
     
  2. Sumberhttp://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-kabupaten-tolikara-provinsi-papua.html
  3. Acara Seminar dan KKR kenyataannya diadakan pada 15-20 Juli 2015, BUKAN 13-19
  4. Perbesar gambar hingga 500%, maka nampak dugaan editan menggunakan teknik copy-paste per elemen gambar. Nampak jejak blok-copy-paste saat gambar tersebut diperbesar. Perhatikan jejak block dan copy/ cut yang mencoba disamarkan dengan blur. Pengedit gambar hoax ini nampaknya amatir, sehingga cuma mengaburkan jejak block dengan blur saja tidak bisa.

    Perbesar gambar 500%, maka nampak bekas block-copy-paste dan retouching.
  5. Gaya penulisan menunjukkan hoax, yaitu: Tidak ada pengecekan silang dan referensi tidak jelas dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
     
  6. Kop surat melengkung cembung, sepertinya kertas itu digulung sebelum didigitalisasi.

    Kop surat melengkung cembung, menandakan kertas yang didigitalisasi awalnya digulung.
    Sementara itu, kelengkungan badan surat tak sebanding dengan kop surat
    Kelengkungan di bawah kop surat tidak sebanding dengan kelengkungan kop surat
    dan malah ada yang benar-benar lurus.
    Badan surat lurus, tidak sebanding dengan lengkungan kop yang menunjukkan bekas gulungan kertas tersebut.
    Ini mengindikasikan badan surat di bawah kop surat ditambahkan kemudian.
  7. Perbesar gambar 500- 700%, amati bagian stempel. Nampak tanda-tanda editan stempel, bekas block-copy-paste. Perhatikan bekas tracking kasar di sekeliling lingkaran stempel. Tekniktracking-nya terlihat kasar, pertanda pengedit gambar ini amatir di bidang edit gambar. Selain itu, ketidakkonsistenan pencahayaan bagian lingkaran (pencahayaan sangat terang) dan bagian tengah stempel (kurang cahaya) juga menimbulkan kecurigaan keduanya berasal dari 2 gambar berbeda yang disatukan.

     
  8. EXIF metadata gambar tersebut (rincian pada lampiran di bawah) menunjukkan
    gambar tersebut diedit menggunakan software image editor buatan Google (yaitu: Google Picasa), sedangkan perangkat keras aslinya menggunakan produk Apple, Inc. Ini menunjukkan gambar itu editan. Data rinci perangkat yang normalnya ada pada saat scan atau foto telah dihapus bersih, menandakan penghapusan identitas untuk menyembunyikan pembuatnya. Ini indikator pembuat hoax amatir. Pakar gambar hoax profesional akan lebih memilih memasukkan data palsu dalam metadata ketimbang menghapusnya.
     
  9. Perbesar gambar 500-700%. Amati bagian lipatan kertas bawah. Lipatan kertas yang normalnya melintasi stempel ternyata tidak ada!!!!! Artinya, gambar stempel ditambahkan kemudian melalui rekayasa komputer. Dan memang, menambahkan jejak lipatan kertas pada gambar yang ditambahkan kemudian itu sangat sulit dan butuh waktu lama. Ada pakar gambar yang bisa melakukannya, tapi harganya mahal banget.

    Tidak ada bekas lipatan kertas pada gambar stempel, artinya, stempel diduga ditambahkan kemudian melalui rekayasa. komputer.
  10. Sekretaris Sinode GIDI Wilayah Toli kenyataannya adalah Pdt. Menase Wamimbo BUKAN Pdt Marthen Jingga.
  11. Bersumber dari media massa pkspiyungan.com yang telah berulangkali kedapatan menyebarkan hoax Islami. Keterlibatan PKS Piyungan dalam penyebarluasan surat palsu ini memunculkan pertanyaan: Apakah pelaku penembakan terhadap 12 orang pribumi yang memicu amuk massa pribumi kepada pendatang itu ada hubungannya dengan PKSPiyungan.com???????
Dapat kita katakan, ketrampilan edit gambar hoax tersebut masih level amatir abal-abal, sehingga ke-hoax-an gambar tersebut sangat mudah untuk dideteksi. Alangkah mengerikannya jika pembuat hoax itu adalah pakar di bidang imaging (jika pembuatnya pakar, akan lebih mudah ditemukan, karena hanya sedikit saja jumlah pakar di bidang ini dan sesama pakar biasanya mengenal ciri khas pakar lain dalam karyanya).
Selain tanda-tanda hoax dalam surat itu, juga ada tanda-tanda hoax dalam situasi.
  1. Kenyataan: Masyarakat pribumi Kristen Papua minta agarvolume corong tidak mengganggu ibadah agama warga pribumi.
    Hoax: Kristen menyerang muslim.
  2. KenyataanMushola.
    HoaxMasjid
  3. KenyataanPembakaran menyasar kios. Api membesar tak terkendali, lalu merembet ke mana-mana akhirnya mengenai Mushola yang letaknya tidak jauh dari lokasi pembakaran. Maka, mushola itu TERBAKAR, bukan dibakar.
    HoaxMasjid DIBAKAR Kristen. Pembakaran masjid.
  4. Kenyataanpenembakan sebelum terjadi kerusuhan dan memicu amuk warga pribumi karena tembakan menewaskan anak umur 15 tahun dan melukai 11 pemuda lainnya saat mereka sedang dalam perjalanan akan bernegosiasi dengan para pendatang muslim.
    Hoax: penembakan terjadi saat kerusuhan terjadi.
  5. Kenyataanpribumi datang untuk bernegosiasi.
    Hoax: pribumi datang untuk menyerang.
  6. KenyataanAmuk warga pribumi diduga disebabkan tembakan terhadap 12 orang dan menewaskan 1 warga pribumi.
    Hoax: Amuk massa disebabkan surat GIDI tersebut di atas.
    Di sini nampak bagi kita semua, surat GIDI HOAX itu berguna untuk menutupi penyebab kerusuhan yang sebenarnya dan untuk mengubah korban menjadi pelaku.
  7. Kenyataannya, kerusuhan terjadi sebagai reaksi keras atas penembakan terhadap 12 orang pribumi Kristen Papua dan menewaskan 1 orang pribumi Kristen Papua.
    Hoax: Kerusuhan terjadi mendadak saat pribumi Kristen mendadak menyerbu pendatang Muslim.
     
Satu hal yang saya tidak paham, 12 korban tembakan itu pribumi Kristen. Pribumi Kristen yang ditembaki dan dibunuh lantas marah dan mengamuk kepada aset milik para pendatang Islam. Ini menyiratkan pelaku penembakan berasal dari pendatang Islam kah??? Lantas, kenapa media massa tidak mengangkat berita tentang korban pribumi Kristen itu? Kenapa media massa membela para pendatang Islam? Padahal ada korban nyawa anak-anak pribumi Kristen dan tidak ada korban nyawa dari pendatang Islam, selain hanya korban materi saja. Anehnya lagi, Islam yang tidak ada korban 1 nyawapun marah-marah, seolah-olah pribumi Kristen yang ditembaki dan yang sanak saudaranya tewas tidak boleh marah-marah. Apakah media massa mendiskriminasi pribumi Papua dalam pemberitaannya??? Di sini jelas sekali ada yang tidak beres, sebab betul-betul nampak jelas ada upaya melalui media massa nasional untuk mengubah korban menjadi pelaku. Disinformasi skala nasional ini menandakan ada pemain besar di balik layar dalam kasus Tolikara. Pemain ini sangat kuat hingga bisa mengendalikan media massa nasional. Saking besarnya, maka gerakannya terlihat jelas. Siapakah pemain besar itu?
Waspadalah! Kita sedang diadudomba! Kita jangan mau diadudomba! Kita sendiri yang akan rugi. Siapa yang untung? Tentu saja pihak pengadu domba. Ayo, Kristen-Muslim, yang akur, jangan mau diadudomba! Ada banyak hal mencurigakan dalam kasus Tolikara ini! Mohon bagikan posting ini di facebook/ twitter Anda. Mari kita bersama-sama cegah politik adudomba Kristen-Muslim dalam kasus Tolikara.
Lampiran
Data EXIF Metadata yang terbaca dengan tool http://regex.info/exif.cgi
- See more at: http://beritaintrik.com/read/gereja-larang-idul-fitri-di-tolikara-papua-ternyata-rekayasa-pks-piyungan.html#sthash.NouFAWCv.zibRaZgu.dpuf


Asal Manusia Menurut ISLAM


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.


Secara terpisah dari share ini, Dalam diskusi dengan seorang sahabat Muslim, saya telah menolongnya melihatnya bahwa Biology Allah Swt dalam Alquran itu laksana Biology Tukang Kue. Text diskusi itu boleh anda lihat dlm kolom comment dibalik share ini.
Status ini kemudian sy share utk mekihatnya dari sudut lain dalam area biology tentang kelahiran manusia
Al-Qur'an tidak pernah secara eksplisit menyatakan bahwa induk betina punya kontribusi materi genetik. Para penulis Islam hanya membuat asumsi, dan asumsi saja, dari apologis yang 'amshaajin nutfatun' (penurunan campuran atau sperma bercampur) meliputi gamet betina.
Perhatikan ayat ini..,
"Sesungguhnya KAMI telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, dalam rangka untuk mencoba dia: Maka Kami beri dia (hadiah), mendengar dan melihat" Qur'an 76: 2
Dengan kata lain, faktualnya, Al-Qur'an tidak secara eksplisit menyatakan bahwa 'amshaajin nutfatun' mengandung sel telur. Al-Qur'an tidak menghadirkan peran sel telur sama sekali, atau bahkan tidak tahu keberadaannya.
Tentang pengetahuan yang appologist Islam sering claim mendahului jaman, sebetulnya lebih cocok dikatakan tertinggal jaman. Tanpa Alquran berkata sepertimdiayat ini, manusia dibelakang jaman Alquran sudah tau bahkan tau bahwa mani jadi manusia lebih lengkap dengan yang dikatakan Alquran yaitu dengan peran materi genetik betina.
Perhatikanlah ayat yg dibanggakan mendahului jaman ini..,
Orang-orang mukmin (Al-Mu'minūn):14 -
1. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
2. Lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
3. segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
4. Lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
5. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Coba perhatikan, 5 premis.
Bagian mana dari premis itu yang merupakan pengungkapan pengungkapan pengetahuan ? Bagian mana dari premis itu yang membuat seorang professor kagum?
-------
Yg salah bukan soal keberadaan tulang tetapi kalimat kalimatnya tdk mencerminkan ada pengetahuan.
Mani jadi manusia, itu semua orang tau. Tulang itu hanya sebagian dari sebuah bangunan bernama manusia. Jadi kalau bicara daging jadi tulang itu belum bicara tentang manusia, karena ada masalah lain seperti rambut, usus, Jaringan saraf, pembuluh otak, sampai dengan Panca Indera. Karena manusia ituk bukan soal tulang saja. Juga soal indera dan soal lain yang kompleks.
Bahasa Allah Swt yang mengeluarkan ayat ini diatas, sebeyulnya seperti penggambaran tukang kue, bikin beras jadi tepung dan jadi kue padahal ini adalah metamorfosa.
Nah perhatikan ayat ayat Alkitab ini. Yang ini mencerminkan adanya sebuah metamorfosa. Bukan seperti tukang kue
Mazmur 139:13-16 (TB) Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku (metamorfosaku) dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Nah.., bandingkan tuh Allah Alkitab dengan Allah Alkuran

Bahasan Artikel dari http://lapo.ga/mib6r 





Senin, 22 Desember 2014

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan ‘Selamat Natal’?


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

Bolehkah Seorang Muslim Mengucapkan ‘Selamat Natal’?



Alhamdulillahi robbil ‘alamin, wa shalaatu wa salaamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.



Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca : cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.



Namun untuk mengetahui manakah yang benar, tentu saja kita harus merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, juga pada ulama yang mumpuni, yang betul-betul memahami agama ini. Ajaran islam ini janganlah kita ambil dari sembarang orang, walaupun mungkin orang-orang yang diambil ilmunya tersebut dikatakan sebagai cendekiawan. Namun sayang seribu sayang, sumber orang-orang semacam ini kebanyakan merujuk pada perkataan orientalis barat yang ingin menghancurkan agama ini.



Mereka berusaha mengutak-atik dalil atau perkataan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya. Mereka bukan karena ingin mencari kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya, namun sekedar mengikuti hawa nafsu. Jika sesuai dengan pikiran mereka yang sudah terkotori dengan paham orientalis, barulah mereka ambil. Namun jika tidak bersesuaian dengan hawa nafsu mereka, mereka akan tolak mentah-mentah. Ya Allah, tunjukilah kami kepada kebenaran dari berbagai jalan yang diperselisihkan –dengan izin-Mu-

Semoga dengan berbagai fatwa dari ulama yang mumpuni ini, kita mendapat titik terang mengenai permasalahan ini.



Fatwa Pertama – Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama



Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.



Beliau rahimahullah pernah ditanya,

“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”

Beliau rahimahullah menjawab :



Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca : ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya ‘Ahkamu Ahlidz Dzimmah’. Beliau rahimahullah mengatakan,

“Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya.” Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan.



Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.

Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat.



Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah-



Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar [39] : 7)



Allah Ta’ala juga berfirman,

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah [5] : 3)



Apakah Perlu Membalas Ucapan Selamat Natal?

Memberi ucapan selamat semacam ini pada mereka adalah sesuatu yang diharamkan, baik mereka adalah rekan bisnis ataukah tidak. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka pada kita, maka tidak perlu kita jawab karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala. Hari raya tersebut boleh jadi hari raya yang dibuat-buat oleh mereka (baca : bid’ah). Atau mungkin juga hari raya tersebut disyariatkan, namun setelah Islam datang, ajaran mereka dihapus dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran Islam ini adalah ajaran untuk seluruh makhluk.



Mengenai agama Islam yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri berfirman,

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imron [3] : 85)



[Bagaimana Jika Menghadiri Perayaan Natal?]

Adapun seorang muslim memenuhi undangan perayaan hari raya mereka, maka ini diharamkan. Karena perbuatan semacam ini tentu saja lebih parah daripada cuma sekedar memberi ucapan selamat terhadap hari raya mereka. Menghadiri perayaan mereka juga bisa jadi menunjukkan bahwa kita ikut berserikat dalam mengadakan perayaan tersebut.



[Bagaimana Hukum Menyerupai Orang Nashrani dalam Merayakan Natal?]

Begitu pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen) atau sengaja meliburkan kerja (karena bertepatan dengan hari natal). Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَ تَشَبَّ بِقَىِوٍ فَهُىَ يِ هُُِىِ

”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim mengatakan,



“Menyerupai orang kafir dalam sebagian hari raya mereka bisa menyebabkan hati mereka merasa senang atas kebatilan yang mereka lakukan. Bisa jadi hal itu akan mendatangkan keuntungan pada mereka karena ini berarti memberi kesempatan pada mereka untuk menghinakan kaum muslimin.” -Demikian perkataan Syaikhul Islam-



Barangsiapa yang melakukan sebagian dari hal ini maka dia berdosa, baik dia melakukannya karena alasan ingin ramah dengan mereka, atau supaya ingin mengikat persahabatan, atau karena malu atau sebab lainnya. Perbuatan seperti ini termasuk cari muka (menjilat), namun agama Allah yang jadi korban. Ini juga akan menyebabkan hati orang kafir semakin kuat dan mereka akan semakin bangga dengan agama mereka.

Allah-lah tempat kita meminta. Semoga Allah memuliakan kaum muslimin dengan agama mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan pada kita dalam agama ini. Semoga Allah menolong kaum muslimin atas musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.



Fatwa Kedua – Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan Selamat Natal pada Mereka

Masih dari fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah dari Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/29-30, no. 405.

Syaikh rahimahullah ditanya : Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat hari raya dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?

Beliau rahimahullah menjawab :

Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

لاَ تَبِذَءُوا انْيَهُىدَ وَلاَ ان صََُّارَي بِانسَّلاَوِ

“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)

Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena dulu ketika kecil, Yahudi tersebut pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam.

Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untuk

menyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita kiaskan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan pengikut hawa nafsu.



Fatwa Ketiga - Merayakan Natal Bersama

Fatwa berikut adalah fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 8848.



Pertanyaan : Apakah seorang muslim diperbolehkan bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam perayaan Natal yang biasa dilaksanakan pada akhir bulan Desember? Di sekitar kami ada sebagian orang yang menyandarkan pada orang-orang yang dianggap berilmu bahwa mereka duduk di majelis orang Nashrani dalam perayaan mereka. Mereka mengatakan bahwa hal ini boleh-boleh saja. Apakah perkataan mereka semacam ini benar? Apakah ada dalil syar’i yang membolehkan hal ini?

Jawab :

Tidak boleh bagi kita bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam melaksanakan hari raya mereka, walaupun ada sebagian orang yang dikatakan berilmu melakukan semacam ini. Hal ini diharamkan karena dapat membuat mereka semakin bangga dengan jumlah mereka yang banyak. Di samping itu pula, hal ini termasuk bentuk tolong menolong dalam berbuat dosa.



Padahal Allah berfirman,

وَتَعَاوَ ىَُا عَهَ انْبِرِّ وَانتَّقْىَي وَنَا تَعَاوَ ىَُا عَهَ انْئِثْىِ وَانْعُذِوَاٌِ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al Maidah [5] : 2)

Semoga Allah memberi taufik pada kita. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, pengikut dan sahabatnya.

Ketua Al Lajnah Ad Da’imah : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz

Saatnya Menarik Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan :



Pertama, Kita –kaum muslimin- diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.



Kedua, Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ‘selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim.



Jadi, cukup ijma’ kaum muslimin ini sebagai dalil terlarangnya hal ini. Yang menyelisihi ijma’ ini akan mendapat ancaman yang keras sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَيَ يُشَاقِقِ انرَّسُىلَ يِ بَعِذِ يَا تَبَيَّ نَ انْهُذَي وَيَتَّبِعِ غَيِرَ سَبِيمِ انْ ؤًُِيِ يُِنَ ىَُنِّ يَا تَىَنَّ وَ صَُِهِ جَهَ ىََُّ وَسَاءَتِ

يَصِيرّا

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.”(QS. An Nisa’ [4] : 115). Jalan orang-orang mukmin inilah ijma’ (kesepakatan) mereka.



Oleh karena itu, yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Hadits tidak melarang mengucapkan selamat hari raya pada orang kafir, maka ini pendapat yang keliru. Karena ijma’ kaum muslimin menunjukkan terlarangnya hal ini. Dan ijma’ adalah sumber hukum Islam, sama dengan Al Qur’an dan Al Hadits. Ijma’ juga wajib diikuti sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 115 di atas karena adanya ancaman kesesatan jika menyelisihinya.



Ketiga, jika diberi ucapan selamat natal, tidak perlu kita jawab (balas) karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala.



Keempat, tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya.



Kelima, membantu orang Nashrani dalam merayakan Natal juga tidak diperbolehkan karena ini termasuk tolong menolong dalam berbuat dosa.



Keenam, diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dalam rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut.



Demikianlah beberapa fatwa ulama mengenai hal ini. Semoga kaum muslimin diberi taufiko oleh Allah untuk menghindari hal-hal yang terlarang ini. Semoga Allah selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari berbagai penyimpangan. Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.


Hukum Mengucapkan Selamat Natal


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

Assalamu’alaikum Pa Ustadz

Saya ingin bertanya bagaimana hukumnya dalam Islam mengucapkan selamat natal. Apakah haram hukumnya? Bagaimana bila alasannya ingin menjaga hubungan baik dgn teman-teman ataupun relasi? Terima kasih untuk jawabannya.

Pertanyaan kedua, bagaimana hukumnya seorang pegawai supermarket yang diminta atasan untuk mengenakan topi sinterklaus dalam rangka memeriahkan natal.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Waalaikumussalam Wr Wb


Sabtu, 01 November 2014

NUBUAT NABI MUHAMMAD SAW,, MAZMUR/ ZABUR NABI DAUD


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.

NUBUAT NABI MUHAMMAD SAW,, MAZMUR/
ZABUR NABI DAUD


72:1-21..
72:1 Dari Salomo. Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada
raja dan keadilan-Mu kepada putera raja!
72:2 Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan
orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
Siapakah "ia" pada ayat diatas?? JELAS! Perikop Mazmur
72 menubuatkan seorang Nabi yang di janjikan oleh
Allah... Siapakah dia?? Yg jelas bukan Yesus karena
Yesus malah di adili kaumnya.... Apakah Nabi Muhammad
SAW ???.....
Mazmur 72:3Kiranya gunung-gunung membawa damai
sejahtera {Syalom,Salam,Islam} bagi bangsa, dan bukit-
bukit membawa kebenaran!
שְׂא֤וּ הָרִ֓ים שָׁ֘לֹ֥ום לָעָ֑ם וּ֝גְבָעֹ֗ות בִּצְדָקָֽה׃
yiś·’ū hā·rîm šā·lō·wm lā·‘ām; ū·ḡə·ḇā·‘ō·wṯ, biṣ·ḏā·qāh
Mazmur 72:4 kiranya ia memberi keadilan kepada orang-
orang yang tertindas DARI BANGSA ITU,menolong orang-
orang miskin,tetapi meremukkan pemeras-pemeras!
Siapakah BANGSA ITU yg dmaksud pd ayat diatas??
Kenapa BUKAN BNGSA INI{ISRAEL}?? JELAS! SOSOK YG
DICERITAKAN ADALAH SESEORANG DARI LUAR BANGSA
ISRAEL...
Mazmur 72:15
72:15 Hiduplah ia! Kiranya dipersembahkan kepadanya
emas Syeba! KIRANYA IA DI DOAKAN SENANTIASA,DAN
DIBERKATI SEPANJANG HARI {SHOLAWAT}!
Siapakah "ia" pada ayat diatas yang namanya di berkati
sepanjang hari??? Sdngkan Yesus malah dikutuk oleh umatnya
sendiri(Galatia 3:13)
Mazmur 72:17
72:17Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya
namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya
segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan
menyebut dia berbahagia.
PERHATIKAN AYAT DIATAS YG SUDAH MULAI
MENYINGGUNG NAMA DARI SOSOK NABI YG
DINUBUATKAN DARI AYAT PERTAMA.... DAN SEHARUSNYA
NAMANYA TERTULIS PADA AYAT BERIKUTNYA..
Siapakah NAMA NABI YG DIJANJIKAN TSB???
DAN INILAH AYAT TERAKHIR YG MERUPAKAN JAWABAN
DARI AYAT 17 DAN AYAT2 SEBELUMNYA...
Mazmur 72:18-19
72:18 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang melakukan
perbuatan yang ajaib seorang diri!
72:19 Dan terpujilah {Ahmad,Hamida,Mahmud} kiranya
nama-Nya yang mulia selama-lamanya, dan kiranya
kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi {Rahmatan lil
alamin}. Amin, ya amin.
Seharusnya ayat di atas menjadi jawaban dari ayat 17 yg
suda menyinggung nama dari sosok yg dinubuatkan dari
ayat2 sebelumnya yg banyak membicarakan sosok "ia",,,
silahkan cek arti nama Nabi Muhammad di wikipedia..
http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad
َّﺬِﻳﻦَ ﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻫُﻢُ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻮﻧَﻪُ ﻛَﻤَﺎ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻮﻥَ ﺃَﺑْﻨَﺎﺀﻫُﻢْ ﻭَﺇِﻥَّ ﻓَﺮِﻳﻘﺎً
ﻣِّﻨْﻬُﻢْ ﻟَﻴَﻜْﺘُﻤُﻮﻥَ ﺍﻟْﺤَﻖَّ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri
Kitab Suci (Taurat dan Injil) mengenalnya (Muhammad)
seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan
sesungguhnya sebahagian di antara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.


Muhammad


جمع من الإلهام والحافز الإسلامي - Update Lagi Nih sodara Muslimin Dan Muslimat, Tentang . Untuk Sahabat Sekeyakinan Yang sedang Mencari , Mungkin Ini bermanfaat Buat Anda. Monggo Dilihat di bawah Ini Agar Lebih Jelas Tau Tentang Agama kita Yang sangat Kita Cinta Dan Kita Puji-puji ini.


Muhammad bin Abdullāh (lahir di Mekkah20 April 570 – meninggal di Madinah8 Juni 632 pada umur 62 tahun) adalah seorang nabi dan rasul yang terakhir bagi umat Muslim. Muhammad menciptakan ajaran dan ilmu pengetahuanberupa agama Islam.
Michael H. Hart dalam bukunya The 100 menilai Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal spiritual maupun kemasyarakatan. Hart mencatat bahwa Muhammad mampu mengelola bangsa yang awalnya egoistis, barbar, terbelakang, dan terpecah-belah oleh sentimen kesukuan menjadi bangsa yang maju dalam bidang ekonomi, kebudayaan, dan kemiliteran bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi yang saat itu merupakan kekuatan militer terdepan di dunia.[12]

Daftar isi

  [sembunyikan
  • 1 Etimologi
  • 2 Genealogi
  • 3 Riwayat
    • 3.1 Kelahiran
    • 3.2 Perkenalan dengan Khadijah
    • 3.3 Memperoleh gelar
    • 3.4 Kerasulan
    • 3.5 Mendapatkan pengikut
    • 3.6 Penyebaran Islam
    • 3.7 Hijrah ke Madinah
    • 3.8 Pembebasan Mekkah
    • 3.9 Wafat
  • 4 Mukjizat
  • 5 Ciri fisik Muhammad
  • 6 Pernikahan
  • 7 Perbedaan dengan nabi dan rasul terdahulu
  • 8 Referensi
  • 9 Pranala luar

Etimologi

"Muhammad" (Arabمحمد بن عبد الله; Transliterasi: Muḥammad;[13] diucapkan [mʊħɑmmæd] ( simak))[14][15][16] secara bahasa berasal dari akar kata semitik 'H-M-D' yang dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". Selain itu di dalam salah satu ayat Al-Qur'an,[17] Muhammad dipanggil dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".
Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua gelar dari suku Quraisy (suku terbesar di Mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amiin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya "yang benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar Rasul Allāh (رسول الله), kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W" atau "SAW") setelah namanya.
Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim[2] yang berarti "bapak Qasim", karena Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.

Genealogi

Silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan.[18] Adnan merupakan keturunan laki-laki ke tujuh dari Ismail bin Ibrahim, yaitu keturunan Sam bin Nuh.
Lebih lengkap silsilahnya dari Muhammad hingga Adam adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyimbin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Saru’ binRa’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lamikh bin Mutusyalikh bin Akhnukh binYarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syits bin Adam.
Nasab ini disebutkan oleh Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani di salah satu riwayatnya. Nasab rasulullah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Maksud dari Quraisy adalah putra Fihr bin Malik atau an-Nadhr bin Kinanah.

Riwayat

Kelahiran

Para penulis sirah (biografi) Muhammad pada umumnya sepakat bahwa ia lahir pada Tahun Gajah, yaitu tahun 570 M, yang merupakan tahun gagalnya Abrahah menyerang Mekkah. Muhammad lahir di kota Mekkah, di bagian Selatan Jazirah Arab, suatu tempat yang ketika itu merupakan daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, maupun ilmu pengetahuan. Ayahnya,Abdullah[19], meninggal dalam perjalanan dagang di Madinah, yang ketika itu bernama Yastrib, ketika Muhammad masih dalam kandungan. Ia meninggalkan harta lima ekor unta, sekawanan biri-biri dan seorang budak perempuan bernama Ummu Aiman yang kemudian mengasuh nabi.
Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya ke Yatsrib(sekarang Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam ayahnya. Namun dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa' yang terletak tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana.[18] Setelah ibunya meninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib. Setelah kakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah ia diminta menggembala kambing-kambingnya di sekitar Mekkahdan kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (SuriahLebanon, danPalestina).

Perkenalan dengan Khadijah

Ketika Muhammad mencapai usia remaja dan berkembang menjadi seorang yang dewasa, ia mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu untuk menambah keterampilannya dalam berdagang. Perdagangan menjadi hal yang umum dilakukan dan dianggap sebagai salah satu pendapatan yang stabil. Muhammad sering menemani pamannya berdagang ke arah Utara dan kabar tentang kejujuran dan sifatnya yang dapat dipercaya menyebar luas dengan cepat, membuatnya banyak dipercaya sebagai agen penjual perantara barang dagangan penduduk Mekkah.
Salah seseorang yang mendengar tentang kabar adanya anak muda yang bersifat jujur dan dapat dipercaya dalam berdagang dengan adalah seorang janda yang bernama Khadijah. Ia adalah seseorang yang memiliki status tinggi di kalangan suku Arab. Sebagai seorang pedagang, ia juga sering mengirim barang dagangan ke berbagai pelosok daerah di tanah Arab. Reputasi Muhammad membuat Khadijah memercayakannya untuk mengatur barang dagangan Khadijah, Muhammad dijanjikan olehnya akan dibayar dua kali lipat dan Khadijah sangat terkesan ketika sekembalinya Muhammad membawakan hasil berdagang yang lebih dari biasanya.
Seiring waktu akhirnya Muhammad pun jatuh cinta kepada Khadijah, mereka menikah pada saat Muhammad berusia 25 tahun. Saat itu Khadijah telah berusia mendekati umur 40 tahun, namun ia masih memiliki kecantikan yang dapat menawan Muhammad. Perbedaan umur yang jauh dan status janda yang dimiliki oleh Khadijah tidak menjadi halangan bagi mereka, walaupun pada saat itu suku Quraisy memiliki budaya yang lebih menekankan kepada perkawinan dengan seorang gadis ketimbang janda. Meskipun kekayaan mereka semakin bertambah, Muhammad tetap hidup sebagai orang yang sederhana, ia lebih memilih untuk menggunakan hartanya untuk hal-hal yang lebih penting.

Memperoleh gelar

Ketika Muhammad berumur 35 tahun, ia ikut bersama kaum Quraisy dalam perbaikan Kakbah. Pada saat pemimpin-pemimpin suku Quraisy berdebat tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Muhammad dapat menyelesaikan masalah tersebut dan memberikan penyelesaian adil. Saat itu ia dikenal di kalangan suku-suku Arab karena sifat-sifatnya yang terpuji. Kaumnya sangat mencintainya, hingga akhirnya ia memperoleh gelar Al-Amin yang artinya "orang yang dapat dipercaya".
Diriwayatkan pula bahwa Muhammad adalah orang yang percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. Ia hidup dengan cara amat sederhana dan membenci sifat-sifat tamak, angkuh dan sombong yang lazim di kalangan bangsa Arab saat itu. Ia dikenal menyayangi orang-orang miskin, janda-janda tak mampu dan anak-anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. Ia juga menghindari semua kejahatan yang sudah membudaya di kalangan bangsa Arab pada masa itu seperti berjudi, meminum minuman keras, berkelakuan kasar dan lain-lain, sehingga ia dikenal sebagai As-Saadiq yang berarti "yang benar".

Kerasulan

Eskatologi Islam
Portal Islam

Gua Hira tempat pertama kali Muhammad memperoleh wahyu.
Muhammad dilahirkan di tengah-tengah masyarakat terbelakang yang senang dengan kekerasan dan pertempuran dan menjelang usianya yang ke-40, ia sering menyendiri ke Gua Hira' sebuah gua bukit sekitar 6 km sebelah timur kota Mekkah, yang kemudian dikenali sebagai Jabal An Nur. Ia bisa berhari-hari bertafakur (merenung) dan mencari ketenangan dan sikapnya itu dianggap sangat bertentangan dengan kebudayaan Arab pada zaman tersebut yang senang bergerombol. Dari sini, ia sering berpikir dengan mendalam, dan memohon kepada Allah supaya memusnahkan kekafiran dan kebodohan.
Muhammad pertama kali diangkat menjadi rasul pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611 M, diriwayatkan Malaikat Jibril datang dan membacakan surah pertama dari Quran yang disampaikan kepada Muhammad, yaitu surah Al-Alaq. Muhammad diperintahkan untuk membaca ayatyang telah disampaikan kepadanya, namun ia mengelak dengan berkata ia tak bisa membaca. Jibril mengulangi tiga kali meminta agar Muhammad membaca, tetapi jawabannya tetap sama. Jibril berkata:
"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya."
—Al-Alaq 96: 1-5
Muhammad berusia 40 tahun 6 bulan dan 8 hari ketika ayat pertama sekaligus pengangkatannya sebagai rasul disampaikan kepadanya menurut perhitungan tahun kamariah (penanggalan berdasarkan bulan), atau 39 tahun 3 bulan 8 hari menurut perhitungan tahun syamsiah atau tahun masehi (penanggalan berdasarkan matahari). Setelah kejadian di Gua Hira tersebut, Muhammad kembali ke rumahnya, diriwayatkan ia merasakan suhu tubuhnya panas dan dingin secara bergantian akibat peristiwa yang baru saja dialaminya dan meminta istrinya agar memberinya selimut.
Diriwayatkan pula untuk lebih menenangkan hati suaminya, Khadijah mengajak Muhammad mendatangi saudara sepupunya yang juga seorang Nasrani yaituWaraqah bin Naufal. Waraqah banyak mengetahui nubuat tentang nabi terakhir dari kitab-kitab suci Kristen dan Yahudi. Mendengar cerita yang dialami Muhammad, Waraqah pun berkata, bahwa ia telah dipilih oleh Tuhan menjadi seorang nabi. Kemudian Waraqah menyebutkan bahwa An-Nâmûs al-Akbar (Malaikat Jibril) telah datang kepadanya, kaumnya akan mengatakan bahwa ia seorang penipu, mereka akan memusuhi dan melawannya.
Muhammad menerima ayat-ayat Quran secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 23 tahun. Ayat-ayat tersebut diturunkan berdasarkan kejadian faktual yang sedang terjadi, sehingga hampir setiap ayat Quran turun disertai oleh Asbabun Nuzul (sebab/kejadian yang mendasari penurunan ayat). Ayat-ayat yang turun sejauh itu dikumpulkan sebagai kompilasi bernama Al Mushaf yang juga dinamakan Al- Qurʾān (bacaan).
Sebagian ayat Quran mempunyai tafsir atau pengertian yang izhar (jelas), terutama ayat-ayat mengenai hukum Islam, hukum perdagangan, hukum pernikahan dan landasan peraturan yang ditetapkan oleh Islam dalam aspek lain. Sedangkan sebagian ayat lain yang diturunkan pada Muhammad bersifat samar pengertiannya, dalam artian perlu ada interpretasi dan pengkajian lebih mendalam untuk memastikan makna yang terkandung di dalamnya, dalam hal ini kebanyakan Muhammad memberi contoh langsung penerapan ayat-ayat tersebut dalam interaksi sosial dan religiusnya sehari-hari, sehingga para pengikutnya mengikutinya sebagai contoh dan standar dalam berperilaku dan bertata krama dalam kehidupan bermasyarakat.

Mendapatkan pengikut

Selama tiga tahun pertama sejak pengangkatannya sebagai rasul, Muhammad hanya menyebarkan Islam secara terbatas di kalanganteman-teman dekat dan kerabatnya, hal ini untuk mencegah timbulnya reaksi akut dan masif dari kalangan bangsa Arab saat itu yang sudah sangat terasimilasi budayanya dengan tindakan-tindakan amoral, yang dalam konteks ini bertentangan dengan apa yang akan dibawa dan ditawarkan oleh Muhammad. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad pada masa-masa awal adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam yang dekat dengannya di kehidupan sehari-hari, antara lain KhadijahAliZaid bin Haritsah dan Bilal. Namun pada awal tahun 613, Muhammad mengumumkan secara terbuka agama Islam. Setelah sekian lama banyak tokoh-tokoh bangsa Arab seperti Abu BakarUtsman bin AffanZubair bin Al AwwamAbdul Rahman bin AufUbaidah bin HaritsAmr bin Nufail yang kemudian masuk ke agama yang dibawa Muhammad. Kesemua pemeluk Islam pertama itu disebut dengan As-Sabiqun al-Awwalun atau Yang pertama-tama.

Penyebaran Islam

Sekitar tahun 613 M, tiga tahun setelah Islam disebarkan secara diam-diam, Muhammad mulai melakukan penyebaran Islam secara terbuka kepada masyarakat Mekkah, respon yang ia terima sangat keras dan masif, ini disebabkan karena ajaran Islam yang dibawa olehnya bertentangan dengan apa yang sudah menjadi budaya dan pola pikir masyarakat Mekkah saat itu. Pemimpin Mekkah Abu Jahal menyatakan bahwa Muhammad adalah orang gila yang akan merusak tatanan hidup orang Mekkah, akibat penolakan keras yang datang dari masyarakat jahiliyyah di Mekkah dan kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin Quraisy yang menentangnya, Muhammad dan banyak pemeluk Islam awal disiksa, dianiaya, dihina, disingkirkan, dan dikucilkan dari pergaulan masyarakat Mekkah.
Walau mendapat perlakuan tersebut, ia tetap mendapatkan pengikut dalam jumlah besar, para pengikutnya ini kemudian menyebarkan ajarannya melalui perdagangan ke negeri SyamPersia, dan kawasan jazirah Arab. Setelah itu, banyak orang yang penasaran dan tertarik kemudian datang ke Mekkah dan Madinah untuk mendengar langsung dari Muhammad, penampilan dan kepribadiannya yang sudah terkenal baik memudahkannya untuk mendapat simpati dan dukungan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini menjadi semakin mudah ketika Umar bin Khattab dan sejumlah besar tokoh petinggi suku Quraisy lainnya memutuskan untuk memeluk ajaran islam, meskipun banyak juga yang menjadi antipati mengingat saat itu sentimen kesukuan sangat besar di Mekkah dan Medinah. Tercatat pula Muhammad mendapatkan banyak pengikut dari negeri Farsi (sekarang Iran), salah satu yang tercatat adalah Salman al-Farisi, seorang ilmuwan asal Persia yang kemudian menjadi sahabat Muhammad.
Penyiksaan yang dialami hampir seluruh pemeluk Islam selama periode ini mendorong lahirnya gagasan untuk berhijrah (pindah) ke Habsyah (sekarang Ethiopia).Negus atau raja Habsyah, memperbolehkan orang-orang Islam berhijrah ke negaranya dan melindungi mereka dari tekanan penguasa di Mekkah. Muhammad sendiri, pada tahun 622 hijrah ke Yatsrib, kota yang berjarak sekitar 200 mil (320 km) di sebelah Utara Mekkah.
Kronologi Kehidupan Muhammad
Tanggal dan lokasi penting dalam hidup Muhammad
569Meninggalnya ayah, Abdullah
570Tanggal lahir, 20 AprilMekkah
570Tahun Gajah, gagalnya Abrahahmenyerang Mekkah
576Meninggalnya ibu, Aminah
578Meninggalnya kakek, Abdul Muthalib
583Melakukan perjalanan dagang ke Suriah
595Bertemu dan menikah dengan Khadijah
610Wahyu pertama turun dan menjadi nabi sekaligus rasul, kemudian mendapatkan sedikit pengikut: As-Sabiqun al-Awwalun
613Menyebarkan Islam kepada umum:Makkah
614Mendapatkan banyak pengikut:
615Hijrah pertama ke Habsyah
616Awal dari pemboikotan Quraish terhadap Bani Hasyim
619Akhir dari pemboikotan Quraish terhadap Bani Hasyim
619Tahun kesedihan: Khadijah dan Abu Thalib meninggal
620Dihibur oleh Allah melalui Malaikat Jibrildengan cara Isra' dan Mi'raj sekaligus menerima perintah salat 5 waktu
621Bai'at 'Aqabah pertama
622Bai'at 'Aqabah kedua
622Hijrah ke Madinah
624Pertempuran Badar
624Pengusiran Bani Qaynuqa
625Pertempuran Uhud
625Pengusiran Bani Nadir
625Pertempuran Zaturriqa`
626Penyerangan ke Dumat al-Jandal: Suriah
627Pertempuran Khandak
627Penghancuran Bani Quraizhah
628Perjanjian Hudaibiyyah
628Melakukan umrah ke Ka'bah
628Pertempuran Khaybar
629Melakukan ibadah haji
629Pertempuran Mu'tah
630Pembukaan Kota Makkah
630Pertempuran Hunain
630Pertempuran Autas
630Pendudukan Thaif
631Menguasai sebagian besar Jazirah Arab
632Pertempuran Tabuk
632Haji Wada'
632Meninggal (8 Juni): Madinah

Hijrah ke Madinah

Masyarakat Arab dari berbagai suku setiap tahunnya datang ke Mekkah untuk beziarah ke Bait Allah atauKa'bah, mereka menjalankan berbagai tradisi keagamaan dalam kunjungan tersebut. Muhammad melihat ini sebagai peluang untuk menyebarluaskan ajaran Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan ajarannya ialah sekumpulan orang dari Yatsrib. Mereka menemui Muhammad dan beberapa orang yang telah terlebih dahulu memeluk Islam dari Mekkah di suatu tempat bernama Aqabah secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut Islam, mereka lalu bersumpah untuk melindungi para pemeluk Islam dan Muhammad dari kekejaman penduduk Mekkah.
Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yatsrib datang lagi ke Mekkah, mereka menemui Muhammad di tempat mereka bertemu sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu pamannya yang saat itu belum menganut Islam, turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka mengundang orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yastrib dikarenakan situasi di Mekkah yang tidak kondusif bagi keamanan para pemeluk Islam. Muhammad akhirnya menerima ajakan tersebut dan memutuskan berhijrah ke Yastrib pada tahun 622 M.

Masjid Nabawi, berlokasi diMadinah, Arab Saudi.
Mengetahui bahwa banyak pemeluk Islam berniat meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha mengcegahnya, mereka beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke Yastrib, Muhammad akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama Islam ke daerah-daerah yang jauh lebih luas. Setelah selama kurang lebih dua bulan ia dan pemeluk Islam terlibat dalam peperangan dan serangkaian perjanjian, akhirnya masyarakat Muslim pindah dari Mekkah ke Yastrib, yang kemudian setelah kedatangan rombongan dari Makkah pada tahun 622 dikenal sebagai Madinah atau Madinatun Nabi (kota Nabi).
Di Madinah, pemerintahan (kekhalifahan) Islam diwujudkan di bawah pimpinan Muhammad. Umat Islam bebas beribadah (salat) dan bermasyarakat di Madinah, begitupun kaum minoritasKristen dan Yahudi. Dalam periode setelah hijrah ke Madinah, Muhammad sering mendapat serangkaian serangan, teror, ancaman pembunuhan dan peperangan yang ia terima dari penguasa Mekkah, akan tetapi semuanya dapat teratasi lebih mudah dengan umat Islam yang saat itu telah bersatu di Madinah.

Pembebasan Mekkah

Tahun 629 M, tahun ke-8 H setelah hijrah ke Madinah, Muhammad berangkat kembali ke Makkah dengan membawa pasukan Muslim sebanyak 10.000 orang, saat itu ia bermaksud untuk menaklukkan kota Mekkah dan menyatukan para penduduk kota Mekkah dan madinah. Penguasa Mekkah yang tidak memiliki pertahanan yang memadai kemudian setuju untuk menyerahkan kota Makkah tanpa perlawanan, dengan syarat kota Mekkah akan diserahkan tahun berikutnya. Muhammad menyetujuinya, dan ketika pada tahun berikutnya ketika ia kembali, ia telah berhasil mempersatukan Mekkah dan Madinah, dan lebih luas lagi ia saat itu telah berhasil menyebarluaskan Islam ke seluruh Jazirah Arab.
Muhammad memimpin umat Islam menunaikan ibadah haji, memusnahkan semua berhala yang ada di sekeliling Ka'bah, dan kemudian memberikan amnesti umum dan menegakkan peraturan Islam di kota Mekkah.

Wafat

Pada bulan Juni 632 M, beliau mengalami sakit ketika tengah berada di rumah Maimunah namun kemudian meminta pindah ke rumah Aisyah. Setelah sebelumnya mengalami demam dan beberapa kali pingsan, beliau meminta kepada Abu Bakr untuk menggantikannya mengimami jamaah. Beliaupun akhirnya meninggal dalam pangkuan Aisyah dan jenazahnya dikuburkan di rumah istrinya tersebut.

Mukjizat

Seperti nabi dan rasul sebelumnya, Muhammad diberikan irhasat (pertanda) akan datangnya seorang nabi, seperti yang diyakini oleh umat Muslim telah dikisahkan dalam beberapan kitab suci agama samawi, dikisahkan pula terjadi pertanda pada masa di dalam kandungan, masa kecil dan remaja. Muhammad diyakini diberikanmukjizat selama kenabiannya.
Umat Muslim meyakini bahwa Mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur'an, yaitu kitab suci umat Islam. Hal ini disebabkan karena kebudayaan Arab pada masa itu yang masih barbar dan tidak mengenal peradaban, namun oleh Al-Qur'an hal itu berubah total karena Qur'an membawa banyak peraturan keras yang menegakkan dasar-dasar nilai budaya baru di dunia Arab yang sebelumnya tidak berperadaban serta mengeliminasi akar-akar kejahatan sosial yang mengakar di dunia Arab, serta pada masa yang lebih dekat mengantarkan pemeluknya meraih tingkat perabadan tertinggi di dunia pada masanya.
Mukjizat lain yang tercatat dan diyakini secara luas oleh umat Islam adalah terbelahnya bulan, perjalanan Isra dan Mi'raj dari Madinah menuju Yerusalem dalam waktu yang sangat singkat. Kemampuan lain yang dimiliki Muhammad adalah kecerdasan serta kepribadiannya yang banyak dipuji serta menjadi panutan para pemeluk Islam hingga saat ini.

Ciri fisik Muhammad

Beberapa hadist meriwayatkan beberapa ciri fisik yang diceritakan oleh para sahabat dan istrinya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa Muhammad berperawakan sedang, berkulit putih kemerahan, berjanggut tipis, dan digambarkan memiliki fisik yang sehat dan kuat oleh orang di sekitarnya. Riwayat lain menyebutkan Muhammad bermata hitam, tidak berkumis, berjanggut sedang, serta memiliki hidung bengkok yang sesuai dengan ciri antropologis bangsa Semit pada umumnya.

Pernikahan

Selama hidupnya Muhammad menikah dengan 11 atau 13 orang wanita (terdapat perbedaan pendapat mengenai hal ini). Pada umur 25 Tahun ia menikah dengan Khadijah, yang berlangsung selama 25 


tahun hingga Khadijah wafat.[20] Pernikahan ini digambarkan sangat bahagia,[21][22] sehingga saat meninggalnya Khadijah (yang bersamaan dengan tahun meninggalnya Abu Thalib pamannya) disebut sebagai tahun kesedihan.
Sepeninggal Khadijah, Khawla binti Hakim menyarankan kepadanyauntuk menikahi Sawda binti Zama (seorang janda) atau Aisyah (putri Abu Bakar, dimana Muhammad akhirnya menikahi keduanya. Kemudian setelah itu Muhammad tercatat menikahi beberapa orang wanita lagi hingga jumlah seluruhnya sekitar 11 orang, dimana sembilan di antaranya masih hidup sepeninggal Muhammad.
Para ahli sejarah antara lain Watt dan Esposito berpendapat bahwa sebagian besar perkawinan itu dimaksudkan untuk memperkuat ikatan politik (sesuai dengan budaya Arab), atau memberikan penghidupan bagi para janda (saat itu janda lebih susah untuk menikah karena budaya yang menekankan perkawinan dengan perawan).[23]

Perbedaan dengan nabi dan rasul terdahulu

Dalam mengemban misi dakwahnya, umat Islam percaya bahwa Muhammad diutus Allah untuk menjadi nabi bagi seluruh umat manusia,[24] sedangkan nabi dan rasul sebelumnya hanya diutus untuk umatnya masing-masing,[25][26] seperti halnya Nabi Musa yang hanya diutus untuk Bani Israil saja.
Sedangkan kesamaan ajaran yang dibawa Muhammad dengan nabi dan rasul sebelumnya ialah sama-sama mengajarkan keesaan Tuhan, yaitu kesaksian bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah.[27]

sourch: http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

جمع من الإلهام والحافز الإسلامي.

Designed by Admin | Publisher